A. Pendahuluan
Iman kepada
Al-Qur’an merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim. Setiap muslim wajib
meyakini kebenaran dari seluruh isi Al-Qur’an. Hal itu dikarenakan Al-Qur’an
adalah sumber utama ajaran Islam. Mengingkari Al-Qur’an sama saja dengan
mengingkari kebenaran agama Islam secara menyeluruh.
Seorang Muslim
tidak boleh mengingkari isi dari Al-Quran walaupun sebagian kecilnya saja.
Mengingkari kebenaran Al-Qur’an dapat membatalkan keIslaman dan keimanan
seseorang. Hal itu dikarenakan iman kepada kitab suci Al-Qur’an merupakan
cabang dari rukun iman.
Standar
baik-buruk benar-salah dalam agama Islam bersumber dari kitab suci Al-Qur’an.
Amalan keagamaan seorang muslim harus diselaraskan dengan Al-Qur’an. Apa yang
diperintahkan dalam Al-Qur’an maka wajib dilaksanakan sedangkan apa yang
dilarang dalam Al-Qur’an maka wajib ditinggalkan. Setiap ajaran agama yang
tidak sesuai dengan ajaran Al-Qur’an maka tidak diterima oleh Allah dan amalan
tersebut menjadi sia-sia tanpa mendapat pahala.
Setiap muslim
berkewajiban mempelajari Al-Qur’an agar dapat memahami dan mengamalkan isinya,
sehingga amalan agamanya dapat selaras dengan Al-Qur’an dan dapat diterima oleh
Allah serta tercatat sebagai amal shalih.
Mengamalkan
ajaran yang terdapat dalam Al-Qur’an merupakan hal yang mustahil bagi orang
yang meragukan kebenaran Al-Qur’an. Oleh karena itu, meyakini kebenaran
Al-Qur’an merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim agar timbul ghirah dalam
mengamalkan isi dari Al-Qur’an.
B. Pengertian Al-Qur’an
Ditinjau dari
bahasa, Al-Qur’an berasal dari bahasa arab, yaitu bentuk jamak dari kata benda
(masdar) dari kata kerja qara'a - yaqra'u - qur'anan yang berarti bacaan atau
sesuatu yang dibaca berulang-ulang. Konsep pemakaian kata tersebut dapat
dijumpai pada salah satu surah Al-Qur’an yaitu pada surat al Qiyamah ayat 17 -
18.
Secara istilah, Al-Qur’an
diartikan sebagai kalam Allah swt, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw
sebagai mukjizat, disampaikan dengan jalan mutawatir dari Allah swt sendiri
dengan perantara malaikat jibril dan mambaca Al-Qur’an dinilai ibadah kepada
Allah swt.[1]
Berdasarkan
definisi di atas, telah diketahui bahwa Al-Qur’an merupakan mukjizat yang
diberikan kepada Nabi Muhammad saw dan membacanya merupakan bagian dari ibadah
kepada Allah swt. Hal itu merupakan salah satu wujud dari keistimewaan
Al-Qur’an. Adapun beberapa keistimewaan dari Al-Qur’an selain dari yang
disebutkan di atas, adalah sebagai berikut.
Tidak sah shalat seseorang kecuali dengan
membaca sebagian ayat al-Qur’an (yaitu surat Al-Fatihah-Red) berdasarkan sabda
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Al-Qur’an
terpelihara dari tahrif (perubahan) dan tabdil (penggantian) sesuai dengan
firman Allah Azza wa Jalla :
إِنَّا
نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
“Sesungguhnya
Kami-lah yang menurunkan al-Qur’an dan sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya”. [al-Hijr:9]
Adapun kitab-kitab samawi lainnya seperti
Taurat dan Injil telah banyak dirubah oleh pemeluknya.
Al-Qur’an terjaga dari pertentangan/kontrakdiksi
(apa yang ada di dalamnya) sesuai dengan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
أَفَلاَ
يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْءَانَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِندِ غَيْرِ اللهِ لَوَجَدُوا
فِيهِ اخْتِلاَفاً كَثِيرًا
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur’an?
Kalau kiranya Al-Qur’an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapatkan
pertentangan yang banyak di dalamnya”. [an-Nisa’: 82]
C. Al-Qur’an sebagai Kitab Allah yang Terakhir
Sebagai seorang
muslim tentu sudah menjadi hal yang wajib untuk mempelajari dan mengamalkannya.
Baik itu mempelajari hurufnya, kemudian kalimatnya, sampai kepada bahasanya.
Selanjutnya tinggal mengamalkan dari apa-apa saja yang telah dipelajari dari
kitab suci al-Qur’an tersebut.
Kitab al-Qur’an
ini juga sebagai Kitab Pelengkap dan Kitab Penyempurna dari kitab-kitab
sebelumnya. Selain berisikan hubungan yang baik antara Tuhan dan makhluk-Nya.
diikuti hubungan baik sesama makhluk.[2]
Al-Qur’an memuat
ringkasan dari ajaran-ajaran Ketuhanan yang pernah dimuat oleh kitab-kitab suci
sebelumnya seperti Taurat, Zabur, Injil dan lain-lain lagi. Juga ajaran-ajaran
dari Tuhan yang Wasiat. Al-Qur’an juga mengokohkan perihal kebenaran yang
pernah didakwahkan oleh kitab-kitab suci dahulu-dahulu itu yang berhubungan
dengan peribadatan kepada Allah Yang Maha Esa, beriman kepada para rasul,
membenarkan adanya balasan pada hari akhir, keharusan menegakkan hak dan
keadilan, berperangi dengan akhlak yang luhur serta budi yang mulia dan
lain-lain lagi.
Ajaran-ajaran
yang termuat dalam Al Qur’an adalah kalimat Allah yang terakhir untuk
memberikan petunjuk dan pimpinan yang benar kepada umat manusia dan inilah yang
dikehendaki oleh Allah supaya tetap sepanjang masa, kekal untuk selama-lamanya.
Maka dari itu
dijagalah kitab Al Qur’an itu sehingga tidak dikotori oleh tangan-tangan yang
hendak mengotori kesucianya, hendak engubah kemurnianya, hendak mengganti ini
yang sebenarnya ataupun hendak menyusupkan sesuatu dari luar atau mengurangi
dairi kelengkapannya.[3]
D. Al-Qur’an sebagai pedoman hidup
Al-Qur’an,
sebagai kitab suci adalah panutan dan pedoman bagi seluruh umat manusia. Yang
mana, Al-Qur’an ini diturunkan sebagai arahan bagi mereka yang ingin hidup
sebagai manusia Robbani. Di dalam Kitab Suci ini, kita bisa mengambil banyak
sekali pelajaran jika mempelajarinya serta mendapatkan banyak pahala dikala
membaca dan menghafalkannya. Tentunya petunjuk bagi mereka yang ingin
Mentadabburinya. Ada banyak sekali hikmah yang bisa kita ambil di dalamnya.
Termasuk, ilmu ilmu dunia. Dan pastinya, pengetahuan tentang Akhirat bagi kita
yang ingin mempersiapkan diri. Mempersiapkan diri menghadap Allah, Tuhan
seluruh Alam.[4]
Kandungan isi
Al-Quran merupakan pedoman hidup dan petunjuk bagi umat manusia untuk
memperoleh keselamatan, kebahagiaan dan keridhaan Allah.
Imam Al-Qurthubi
di dalam tafsirnya menjelaskan, bahwa Al-Quran sebagai petunjuk maknanya,
Al-Quran secara keseluruhan jika dikaji dan diteliti secara mendalam, akan
menghasilkan hukum halal dan haram, nasihat-nasihat, serta hukum-hukum yang
penuh hikmah.
Al-Hafidz
Al-Suyuthi juga menjelaskan, bahwa Al-Quran mengandung petunjuk yang dapat
menghindarkan seseorang dari kesesatan, ayat-ayatnya sangat jelas serta berisi
hukum-hukum yang menunjukkan seseorang kepada jalan yang benar.
Karena itu bagi
orang-orang beriman, tidak ada pilihan lain kecuali meyakini, mengimani dan
mengamalkan Al-Qurand alam kehidupan sehari-hari, sebagai konsekwensi logis
atas keislamannya.[5]
[1]
http://ulumulislam.blogspot.com/2014/04/pengertian-al-quran-menurut-bahasa.html#.XEBejMQxXDc
[2]
https://portal-ilmu.com/al-quran-kitab-suci-yang-terakhir/
[3]
https://senyumibuku.wordpress.com/2010/11/23/al-qur%E2%80%99an-al-karim-adalah-kitab-terakhir/
[4]
http://darunnajah.com/al-quran-jadikan-hidup-manusia-baik/
[5]
https://minanews.net/al-quran-pedoman-hidup-manusia-memaknai-nuzulul-quran/
ReplyDeletesabung ayam menghadirkan pertandingan sabung ayam yang kuat dan ternama
Ayo Segera Daftar Akun Bermain Anda..Gratiss..
Klik >>>>>>> Daftar Sabung ayam
Hubungi Segera:
WA: 087785425244
Cs 24 Jam Online