Thursday, January 31, 2019

IMAN KEPADA AL-QUR’AN




A.    Pendahuluan
Iman kepada Al-Qur’an merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim. Setiap muslim wajib meyakini kebenaran dari seluruh isi Al-Qur’an. Hal itu dikarenakan Al-Qur’an adalah sumber utama ajaran Islam. Mengingkari Al-Qur’an sama saja dengan mengingkari kebenaran agama Islam secara menyeluruh.
Seorang Muslim tidak boleh mengingkari isi dari Al-Quran walaupun sebagian kecilnya saja. Mengingkari kebenaran Al-Qur’an dapat membatalkan keIslaman dan keimanan seseorang. Hal itu dikarenakan iman kepada kitab suci Al-Qur’an merupakan cabang dari rukun iman.
Standar baik-buruk benar-salah dalam agama Islam bersumber dari kitab suci Al-Qur’an. Amalan keagamaan seorang muslim harus diselaraskan dengan Al-Qur’an. Apa yang diperintahkan dalam Al-Qur’an maka wajib dilaksanakan sedangkan apa yang dilarang dalam Al-Qur’an maka wajib ditinggalkan. Setiap ajaran agama yang tidak sesuai dengan ajaran Al-Qur’an maka tidak diterima oleh Allah dan amalan tersebut menjadi sia-sia tanpa mendapat pahala.
Setiap muslim berkewajiban mempelajari Al-Qur’an agar dapat memahami dan mengamalkan isinya, sehingga amalan agamanya dapat selaras dengan Al-Qur’an dan dapat diterima oleh Allah serta tercatat sebagai amal shalih.
Mengamalkan ajaran yang terdapat dalam Al-Qur’an merupakan hal yang mustahil bagi orang yang meragukan kebenaran Al-Qur’an. Oleh karena itu, meyakini kebenaran Al-Qur’an merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim agar timbul ghirah dalam mengamalkan isi dari Al-Qur’an.
B.     Pengertian Al-Qur’an
Ditinjau dari bahasa, Al-Qur’an berasal dari bahasa arab, yaitu bentuk jamak dari kata benda (masdar) dari kata kerja qara'a - yaqra'u - qur'anan yang berarti bacaan atau sesuatu yang dibaca berulang-ulang. Konsep pemakaian kata tersebut dapat dijumpai pada salah satu surah Al-Qur’an yaitu pada surat al Qiyamah ayat 17 - 18.
Secara istilah, Al-Qur’an diartikan sebagai kalam Allah swt, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw sebagai mukjizat, disampaikan dengan jalan mutawatir dari Allah swt sendiri dengan perantara malaikat jibril dan mambaca Al-Qur’an dinilai ibadah kepada Allah swt.[1]
Berdasarkan definisi di atas, telah diketahui bahwa Al-Qur’an merupakan mukjizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad saw dan membacanya merupakan bagian dari ibadah kepada Allah swt. Hal itu merupakan salah satu wujud dari keistimewaan Al-Qur’an. Adapun beberapa keistimewaan dari Al-Qur’an selain dari yang disebutkan di atas, adalah sebagai berikut.
Tidak sah shalat seseorang kecuali dengan membaca sebagian ayat al-Qur’an (yaitu surat Al-Fatihah-Red) berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Al-Qur’an terpelihara dari tahrif (perubahan) dan tabdil (penggantian) sesuai dengan firman Allah Azza wa Jalla :

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ

“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al-Qur’an dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”. [al-Hijr:9]
Adapun kitab-kitab samawi lainnya seperti Taurat dan Injil telah banyak dirubah oleh pemeluknya.
Al-Qur’an terjaga dari pertentangan/kontrakdiksi (apa yang ada di dalamnya) sesuai dengan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :

أَفَلاَ يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْءَانَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِندِ غَيْرِ اللهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلاَفاً كَثِيرًا

“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur’an? Kalau kiranya Al-Qur’an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapatkan pertentangan yang banyak di dalamnya”. [an-Nisa’: 82]

C.    Al-Qur’an sebagai Kitab Allah yang Terakhir
Sebagai seorang muslim tentu sudah menjadi hal yang wajib untuk mempelajari dan mengamalkannya. Baik itu mempelajari hurufnya, kemudian kalimatnya, sampai kepada bahasanya. Selanjutnya tinggal mengamalkan dari apa-apa saja yang telah dipelajari dari kitab suci al-Qur’an tersebut.
Kitab al-Qur’an ini juga sebagai Kitab Pelengkap dan Kitab Penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya. Selain berisikan hubungan yang baik antara Tuhan dan makhluk-Nya. diikuti hubungan baik sesama makhluk.[2]
Al-Qur’an memuat ringkasan dari ajaran-ajaran Ketuhanan yang pernah dimuat oleh kitab-kitab suci sebelumnya seperti Taurat, Zabur, Injil dan lain-lain lagi. Juga ajaran-ajaran dari Tuhan yang Wasiat. Al-Qur’an juga mengokohkan perihal kebenaran yang pernah didakwahkan oleh kitab-kitab suci dahulu-dahulu itu yang berhubungan dengan peribadatan kepada Allah Yang Maha Esa, beriman kepada para rasul, membenarkan adanya balasan pada hari akhir, keharusan menegakkan hak dan keadilan, berperangi dengan akhlak yang luhur serta budi yang mulia dan lain-lain lagi.
Ajaran-ajaran yang termuat dalam Al Qur’an adalah kalimat Allah yang terakhir untuk memberikan petunjuk dan pimpinan yang benar kepada umat manusia dan inilah yang dikehendaki oleh Allah supaya tetap sepanjang masa, kekal untuk selama-lamanya.
Maka dari itu dijagalah kitab Al Qur’an itu sehingga tidak dikotori oleh tangan-tangan yang hendak mengotori kesucianya, hendak engubah kemurnianya, hendak mengganti ini yang sebenarnya ataupun hendak menyusupkan sesuatu dari luar atau mengurangi dairi kelengkapannya.[3]
D.    Al-Qur’an sebagai pedoman hidup
Al-Qur’an, sebagai kitab suci adalah panutan dan pedoman bagi seluruh umat manusia. Yang mana, Al-Qur’an ini diturunkan sebagai arahan bagi mereka yang ingin hidup sebagai manusia Robbani. Di dalam Kitab Suci ini, kita bisa mengambil banyak sekali pelajaran jika mempelajarinya serta mendapatkan banyak pahala dikala membaca dan menghafalkannya. Tentunya petunjuk bagi mereka yang ingin Mentadabburinya. Ada banyak sekali hikmah yang bisa kita ambil di dalamnya. Termasuk, ilmu ilmu dunia. Dan pastinya, pengetahuan tentang Akhirat bagi kita yang ingin mempersiapkan diri. Mempersiapkan diri menghadap Allah, Tuhan seluruh Alam.[4]
Kandungan isi Al-Quran merupakan pedoman hidup dan petunjuk bagi umat manusia untuk memperoleh keselamatan, kebahagiaan dan keridhaan Allah.
Imam Al-Qurthubi di dalam tafsirnya menjelaskan, bahwa Al-Quran sebagai petunjuk maknanya, Al-Quran secara keseluruhan jika dikaji dan diteliti secara mendalam, akan menghasilkan hukum halal dan haram, nasihat-nasihat, serta hukum-hukum yang penuh hikmah.
Al-Hafidz Al-Suyuthi juga menjelaskan, bahwa Al-Quran mengandung petunjuk yang dapat menghindarkan seseorang dari kesesatan, ayat-ayatnya sangat jelas serta berisi hukum-hukum yang menunjukkan seseorang kepada jalan yang benar.
Karena itu bagi orang-orang beriman, tidak ada pilihan lain kecuali meyakini, mengimani dan mengamalkan Al-Qurand alam kehidupan sehari-hari, sebagai konsekwensi logis atas keislamannya.[5]



[1] http://ulumulislam.blogspot.com/2014/04/pengertian-al-quran-menurut-bahasa.html#.XEBejMQxXDc
[2] https://portal-ilmu.com/al-quran-kitab-suci-yang-terakhir/
[3] https://senyumibuku.wordpress.com/2010/11/23/al-qur%E2%80%99an-al-karim-adalah-kitab-terakhir/
[4] http://darunnajah.com/al-quran-jadikan-hidup-manusia-baik/
[5] https://minanews.net/al-quran-pedoman-hidup-manusia-memaknai-nuzulul-quran/

1 comment:


  1. sabung ayam menghadirkan pertandingan sabung ayam yang kuat dan ternama

    Ayo Segera Daftar Akun Bermain Anda..Gratiss..

    Klik >>>>>>> Daftar Sabung ayam

    Hubungi Segera:
    WA: 087785425244
    Cs 24 Jam Online

    ReplyDelete

silahkan berkomentar asal sopan