Sunday, September 18, 2016

KEJAYAAN ISLAM ABAD VII-X DI BAGHDAD DAN CORDOVA



Kejayaan islam pada abad ke VII-X Masehi ditandai dengan kebesaran dan kemajuan peradaban di wilayah kekuasaan dinasti Abbasiyah di Baghdad dan dinasti Umayyah di Spanyol.
      A.     Dinasti Abbasiyah.
Dinasti Abbasiyah didirikan oleh Abdullah bin Muhammad As-Saffah. Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib bin Hasyim.
Dinasti ini dinamakan Abbasiyah karena penguasa awal pada wilayah tersebut adalah keturunan dari Abbas bin Abdul Muthalib. Abbas sendiri merupakan paman termuda dari Nabi Muhammad saw. Dengan demikian pendiri dari dinasti Abbasiyah masih memiliki hubungan kekerabatan dengan nabi Muhammad saw.
Kemajuan peradaban Islam di wilayah kekuasaan Abbasiyah dirintis oleh khalifah Abu Jafar Al-Mansur atau lebih akrab dengan julukan Al-Mansur. Khalifah Al-Mansur merupakan khalifah kedua dinasti Abbasiyah. Beliau memiliki jasa besar terhadap kemajuan peradaban Islam di wilayah Abbasiyah. beliau memotivasi para cendekiawan untuk menyusun kitab-kitab ilmiyah serta menerjemahkan buku-buku yang berasal dari Yunani kuno. Hadiah yang beliau sediakan adalah emas murni.
Peradaban Islam di wilayah Abbasiyah mencapai puncaknya ketika Harun Ar-Rasyid tampil sebagai khalifah.
Salah satu bukti kejayaan peradaban di wilayah Abbasiyah adalah majunya ilmu pengetahuan (sains). Kemajuan ilmu pengetahuan di wilayah abbasiyah ditandai dengan lahirnya tokoh-tokoh intelektual muslim.
1.      Al-Kindi
Beliau adalah soarang filsuf Islam pertama sekaligus seorang dokter, ahli optik, astronomi, geometri, dan ahli musik. Beliau menghafal Al-Qur’an sejak usia 10 tahun.
2.      Ibnu Sina.
Beliau merupakan seorang filsuf dengan julukan pangeran filsafat dan doktor. Ia dikenal sebagai ahli di bidang ilmu kedokteran. Karyanya yang paling fenomenal dibidang kedokteran adalah Al-Qanun fit Tib atau dikenal dengan sebutan the Canon.
3.      Abu Ali Al-Hasan.
Beliau adalah ahli optik dari kalangan ilmuwan muslim.
4.      Muhammad Ibnu Musa Al-Khawarismi.
Beliau adalah ilmuwan muslim yang berjasa dalam merintis ilmu matematika yang kelak berkembang menjadi aljabar dan logaritma.
5.      Jabir Ibnu Haiyan
Beliau dikenal sebagai pengembang ilmu kimia atau bapak kimia.
6.      Ibnu Bitar.
Beliau terkenal dan banyak sumbangannya dibidang ilmu biologi.
7.      Al-Biruni.
Al-Biruni merupakan seorang intelektual muslim yang multitalent. Beliau mampu membidangi berbagai macam ilmu pengetahuan seperti matematika, fisika, kedokteran, astronomi, filsafat, dan ahli sejarah.
8.      Al-Fazari.
Beliau merupakan salah satu ilmuwan muslim dibidang astronomi.
9.      Al-Mas’udi.
Beliau dikenal sebagai ahli sejarah dari kalangan ilmuwan muslim.
10.  Jalaludin Rumi.
Beliau merupakan salah satu tokoh sufi yang terkenal. Adapun salah satu karyanya yang terkenal adalah sajak matsnawi.
11.  Abu Hamid  Muhammad Al-Ghazali.
Beliau merupakan salah satu ulama dibidang ilmu tasawuf. Adapun karyanya yang cukup terkenal hingga kini adalah kitab ihya ulumuddin.
12.  Rabi’ah Al-Adawiyah.
Beliau merupakan salah satu tokoh sufi yang cukup terkenal hingga kini. Adapun aliran sufinya dikenal dengan aliran mahabbah.
      B.     Dinasti Umayyah di Spanyol.
Berdirinya dinasti Umayyah di spanyol berawal dari peristiwa penaklukan Spanyol yang dipimpin oleh Tarif ibn Malik beserta 500 pasukan tentara muslim. Peristiwa penaklukan spanyol tersebut dilatarbelakangi oleh permintaan dari salah satu raja Gothia Barat, dimana salah satu putri ratu Julian yang sedang belajar di Toledo ibu kota Visigoth telah diperkosa oleh raja Roderick. Karena kemarahan dan kekecewaannya, umat Islam diminta untuk membantu melawan raja Roderick. Pasukan Tarifa mendarat di sebuah tempat yang kemudian diberi nama Tarifa. Ekspedisi ini berhasil, dan Tarifa kembali ke Afrika Utara dengan membawa banyak Ghanimah. Musa ibn Nushair, Gubernur Jenderal al Maghrib di Afrika Utara pada masa itu, kemudian mengirimkan 7000 orang tentara di bawah pimpinan Thariq ibn Ziyad. Ekspedisi II ini mendarat di bukit karang Giblartar (Jabal al Thariq) pada tahun 92/711. Sehubungan Tentara Gothia yang akan dihadapi berjumlah 100.000 orang, maka Musa Ibn Nushair menambah pasukan Thariq menjadi 12.000 orang.
Pertempuran pecah di dekat muara sungai Salado pada bulan Ramadhan 92/19 Juli 711. Pertempuran ini mengawali kemenangan Thariq dalam pertempuran-pertempuran berikutnya, sampai akhirnya ibu kota Gothia Barat yang bernama Toledo dapat direbut pada bulan September tahun itu juga. Bulan Juni 712 Musa ibn Nushair berangkat ke Andalusia membawa 18.000 orang tentara dan menyerang kota-kota yang belum ditaklukan oleh Thariq sampai pada bulan Juni tahun berikutnya. Di kota kecil Talavera Thariq menyerahkan kepemimpinan kepada Musa, dan pada saat itu pula Musa mengumumkan bahwa Andalusia menjadi bagian dari wilayah kekuasaan Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Penaklukan Islam di Andaluisa oleh Thariq hampir meliputi seluruh wilayah bagiannya, keberhasilannya tidak terlepas dari bantuan Musa ibn Al Nushair.
Ketika Daulah Bani Umayyah Damaskus runtuh pada tahun 132/750, Andalusia menjadi salah satu provinsi dari Daulah Bani Abbas. Salah satu pangeran Dinasti Umayyah yang bernama Abd al Rahman ibn Mu’awwuyah (Abdurrahman I), cucu khalifah Umawiyah kesepuluh Hisyam Ibn Abd al Malik berhasil melarikan diri dari kejaran-kejaran orang-orang Abbasiyah setelah runtuhnya pemerintahan Bani Umayyah di Damaskus dan menginjakan kaki di Spanyol. Atas keberhasilannya meloloskan diri ia diberi gelar al Dâkhil (pendatang baru).
Al Dâkhil memproklamirkan diri sebagai khalifah dengan gelar amîr al mu’minîn. Sejak saat itulah babak kedua kekuasan Dinasti Ummayah dimulai. Pemerintahan Bani Umayyah Spanyol (Bani Umayyah II) merupakan pemerintahan pertama yang memisahkan diri dari dunia pemerintahan Islam Dinasti Abbasiyah. Pendirinya adalah Abdurrahman ad Dakhil bin Mu’awiyah bin Hisyam bin Abd Malik al Umawi.
            Dengan demikian, maka dimulailah peradaban Islam baru di Spanyol yang dinamakan Dinasti Umayyah Spanyol (Umayyah II)
Diantara khalifah - khalifah Umayyah II yang terkemuka diantaranya:
1.      Abdurrahman ad Dakhil (755-788 M)
2.      Al Hakam bin Hisyam (796-821 M)
3.      Abdurrahman ibnul Hakam (821-852 M)
4.      Muhammad bin Abdurrahman (852-886 M)
5.      Abdullah bin Muhammad (889-912 M)
6.      Abdurrahman bin Muhammad (912-961 M)
Puncak kemajuan peradaban Islam di Spanyol terjadi ketika khalifah Al-Hakam Al-Muttasir berkuasa. Beliau merupakan khalifah yang memberikan perhatian besar terhadap ilmu pengetahuan. Beliau tidak segan-segan untuk mengeluarkan biaya besar untuk mendorong pertumbuhan ilmu pengetahuan di wilayahnya. Cara yang digunakan salah satunya dengan membeli buku-buku dari Baghdad. Dengan demikian corodova lambat laun menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
Wujud kemajuan peradaban di Andalusia diantaranya adalah banyak berdiri perpustakaan yang berisi berbagai macam buku-buku ilmiah baik tentang agama maupun ilmu umum. Selain itu kemajuan peradaban di wilayah ini juga ditandai dengan banyaknya intelektual yang lahir dari wilayah ini, seperti Ibnu Bahjah, Ibnu Thufail, Ibnu Kaldun, Ibnu ‘Arabi dan Ibnu Rusyd. Ibnu rusyd merupakan salah satu ilmuwan yang dikenal sebagai dokter. Salah satu karya Ibnu Rusyd adalah Kitabul Kuliyyat.

1 comment:

silahkan berkomentar asal sopan