Kejayaan islam pada abad ke VII-X Masehi ditandai dengan kebesaran dan
kemajuan peradaban di wilayah kekuasaan dinasti Abbasiyah di Baghdad dan
dinasti Umayyah di Spanyol.
A. Dinasti Abbasiyah.
Dinasti Abbasiyah didirikan oleh Abdullah bin
Muhammad As-Saffah. Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Muhammad bin Ali bin
Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib bin Hasyim.
Dinasti ini dinamakan Abbasiyah karena
penguasa awal pada wilayah tersebut adalah keturunan dari Abbas bin Abdul
Muthalib. Abbas sendiri merupakan paman termuda dari Nabi Muhammad saw. Dengan
demikian pendiri dari dinasti Abbasiyah masih memiliki hubungan kekerabatan
dengan nabi Muhammad saw.
Kemajuan peradaban Islam di wilayah kekuasaan
Abbasiyah dirintis oleh khalifah Abu Jafar Al-Mansur atau lebih akrab dengan
julukan Al-Mansur. Khalifah Al-Mansur merupakan khalifah kedua dinasti
Abbasiyah. Beliau memiliki jasa besar terhadap kemajuan peradaban Islam di
wilayah Abbasiyah. beliau memotivasi para cendekiawan untuk menyusun
kitab-kitab ilmiyah serta menerjemahkan buku-buku yang berasal dari Yunani
kuno. Hadiah yang beliau sediakan adalah emas murni.
Peradaban Islam di wilayah Abbasiyah mencapai
puncaknya ketika Harun Ar-Rasyid tampil sebagai khalifah.
Salah satu bukti kejayaan peradaban di wilayah
Abbasiyah adalah majunya ilmu pengetahuan (sains). Kemajuan ilmu pengetahuan di
wilayah abbasiyah ditandai dengan lahirnya tokoh-tokoh intelektual muslim.
1. Al-Kindi
Beliau adalah soarang filsuf Islam pertama sekaligus seorang dokter, ahli
optik, astronomi, geometri, dan ahli musik. Beliau menghafal Al-Qur’an sejak
usia 10 tahun.
2. Ibnu Sina.
Beliau merupakan seorang filsuf dengan julukan pangeran filsafat dan
doktor. Ia dikenal sebagai ahli di bidang ilmu kedokteran. Karyanya yang paling
fenomenal dibidang kedokteran adalah Al-Qanun fit Tib atau dikenal dengan
sebutan the Canon.
3. Abu Ali Al-Hasan.
Beliau adalah ahli optik dari kalangan ilmuwan muslim.
4. Muhammad Ibnu Musa Al-Khawarismi.
Beliau adalah ilmuwan muslim yang berjasa dalam merintis ilmu matematika
yang kelak berkembang menjadi aljabar dan logaritma.
5. Jabir Ibnu Haiyan
Beliau dikenal sebagai pengembang ilmu kimia atau bapak kimia.
6. Ibnu Bitar.
Beliau terkenal dan banyak sumbangannya dibidang ilmu biologi.
7. Al-Biruni.
Al-Biruni merupakan seorang intelektual muslim yang multitalent. Beliau
mampu membidangi berbagai macam ilmu pengetahuan seperti matematika, fisika,
kedokteran, astronomi, filsafat, dan ahli sejarah.
8. Al-Fazari.
Beliau merupakan salah satu ilmuwan muslim dibidang astronomi.
9. Al-Mas’udi.
Beliau dikenal sebagai ahli sejarah dari kalangan ilmuwan muslim.
10. Jalaludin Rumi.
Beliau merupakan salah satu tokoh sufi yang terkenal. Adapun salah satu
karyanya yang terkenal adalah sajak matsnawi.
11. Abu Hamid Muhammad Al-Ghazali.
Beliau merupakan salah satu ulama dibidang ilmu tasawuf. Adapun karyanya
yang cukup terkenal hingga kini adalah kitab ihya ulumuddin.
12. Rabi’ah Al-Adawiyah.
Beliau merupakan salah satu tokoh sufi yang cukup terkenal hingga kini. Adapun
aliran sufinya dikenal dengan aliran mahabbah.
B. Dinasti Umayyah di Spanyol.
Berdirinya dinasti Umayyah di spanyol berawal
dari peristiwa penaklukan Spanyol yang dipimpin oleh Tarif ibn Malik beserta
500 pasukan tentara muslim. Peristiwa penaklukan spanyol tersebut dilatarbelakangi
oleh permintaan dari salah satu raja Gothia Barat, dimana salah satu putri ratu
Julian yang sedang belajar di Toledo ibu kota Visigoth telah diperkosa oleh
raja Roderick. Karena kemarahan dan kekecewaannya, umat Islam diminta untuk
membantu melawan raja Roderick. Pasukan Tarifa mendarat di sebuah tempat yang
kemudian diberi nama Tarifa. Ekspedisi ini berhasil, dan Tarifa kembali ke
Afrika Utara dengan membawa banyak Ghanimah. Musa ibn Nushair, Gubernur
Jenderal al Maghrib di Afrika Utara pada masa itu, kemudian mengirimkan 7000
orang tentara di bawah pimpinan Thariq ibn Ziyad. Ekspedisi II ini mendarat di
bukit karang Giblartar (Jabal al Thariq) pada tahun 92/711. Sehubungan Tentara
Gothia yang akan dihadapi berjumlah 100.000 orang, maka Musa Ibn Nushair
menambah pasukan Thariq menjadi 12.000 orang.
Pertempuran pecah di dekat muara sungai Salado
pada bulan Ramadhan 92/19 Juli 711. Pertempuran ini mengawali kemenangan Thariq
dalam pertempuran-pertempuran berikutnya, sampai akhirnya ibu kota Gothia Barat
yang bernama Toledo dapat direbut pada bulan September tahun itu juga. Bulan
Juni 712 Musa ibn Nushair berangkat ke Andalusia membawa 18.000 orang tentara
dan menyerang kota-kota yang belum ditaklukan oleh Thariq sampai pada bulan
Juni tahun berikutnya. Di kota kecil Talavera Thariq menyerahkan kepemimpinan
kepada Musa, dan pada saat itu pula Musa mengumumkan bahwa Andalusia menjadi bagian
dari wilayah kekuasaan Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Penaklukan Islam
di Andaluisa oleh Thariq hampir meliputi seluruh wilayah bagiannya,
keberhasilannya tidak terlepas dari bantuan Musa ibn Al Nushair.
Ketika Daulah Bani Umayyah Damaskus runtuh
pada tahun 132/750, Andalusia menjadi salah satu provinsi dari Daulah Bani
Abbas. Salah satu pangeran Dinasti Umayyah yang bernama Abd al Rahman ibn
Mu’awwuyah (Abdurrahman I), cucu khalifah Umawiyah kesepuluh Hisyam Ibn Abd al
Malik berhasil melarikan diri dari kejaran-kejaran orang-orang Abbasiyah
setelah runtuhnya pemerintahan Bani Umayyah di Damaskus dan menginjakan kaki di
Spanyol. Atas keberhasilannya meloloskan diri ia diberi gelar al Dâkhil
(pendatang baru).
Al Dâkhil memproklamirkan diri sebagai
khalifah dengan gelar amîr al mu’minîn. Sejak saat itulah babak kedua kekuasan
Dinasti Ummayah dimulai. Pemerintahan Bani Umayyah Spanyol (Bani Umayyah II)
merupakan pemerintahan pertama yang memisahkan diri dari dunia pemerintahan
Islam Dinasti Abbasiyah. Pendirinya adalah Abdurrahman ad Dakhil bin Mu’awiyah
bin Hisyam bin Abd Malik al Umawi.
Dengan demikian, maka dimulailah peradaban Islam baru di Spanyol yang
dinamakan Dinasti Umayyah Spanyol (Umayyah II)
Diantara khalifah - khalifah Umayyah II yang terkemuka
diantaranya:
1. Abdurrahman
ad Dakhil (755-788 M)
2. Al Hakam
bin Hisyam (796-821 M)
3. Abdurrahman
ibnul Hakam (821-852 M)
4. Muhammad
bin Abdurrahman (852-886 M)
5. Abdullah
bin Muhammad (889-912 M)
6. Abdurrahman bin Muhammad (912-961 M)
Puncak kemajuan peradaban Islam di Spanyol
terjadi ketika khalifah Al-Hakam Al-Muttasir berkuasa. Beliau merupakan
khalifah yang memberikan perhatian besar terhadap ilmu pengetahuan. Beliau tidak
segan-segan untuk mengeluarkan biaya besar untuk mendorong pertumbuhan ilmu
pengetahuan di wilayahnya. Cara yang digunakan salah satunya dengan membeli
buku-buku dari Baghdad. Dengan demikian corodova lambat laun menjadi pusat
kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
Wujud kemajuan peradaban di Andalusia
diantaranya adalah banyak berdiri perpustakaan yang berisi berbagai macam
buku-buku ilmiah baik tentang agama maupun ilmu umum. Selain itu kemajuan
peradaban di wilayah ini juga ditandai dengan banyaknya intelektual yang lahir
dari wilayah ini, seperti Ibnu Bahjah, Ibnu Thufail, Ibnu Kaldun, Ibnu ‘Arabi
dan Ibnu Rusyd. Ibnu rusyd merupakan salah satu ilmuwan yang dikenal sebagai
dokter. Salah satu karya Ibnu Rusyd adalah Kitabul Kuliyyat.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete