Penelitian kualitatif merupakan penelitian dengan tujuan utama memperoleh wawasan
dari topik tertentu. Teknik pengumpulan data yang sering digunakan dalam penelitian
ini adalah wawancara dan observasi. Fokus dari penelitian ini adalah
eksplorasi. Hal ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman tentang alasan yang
mendasari opini dan motivasi.
Ciri pokok dari penelitian kualitatif antara lain :
1.
Naturalistic inquiry yaitu mempelajari situasi
dunia nyata secara alamiah, tidak melakukan manipulasi, terbuka pada apapun
yang timbul.
2.
Inductive analysis yaitu mendalami rincian dan
kekhasan data guna menemukan kategori, dimensi,
dan keterkaitan hubungan.
3.
Holistic perspective yaitu seluruh gejala yang
dipelajari dipahami sebagai sistem yang kompleks lebih dari sekedar penjumlahan
bagian-bagiannya.
4.
Qualitative data yaitu deskripsi terinci,
kajian/inkuiri dilakukan secara mendalam
5.
Personal contact and insight yaitu peneliti punya
hubungan langsung dan bergaul erat dengan orang-orang, situasi dan gejala yang
sedang dipelajari.
6.
Dynamic systems yaitu memperhatikan proses;
menganggap perubahan bersifat konstan dan terus berlangsung baik secara
individu maupun budaya secara keseluruhan.
7.
Unique case orientation yaitu menganggap setiap kasus bersifat khusus
dan khas.
8.
Context Sensitivity yaitu menempatkan temuan dalam
konteks sosial, historis dan waktu.
9.
Emphatic Netrality yaitu penelitian dilakukan secara netral agar
obyektif tapi bersifat empati
10.
Design flexibility yaitu desain penelitiannya
bersifat fleksibel, terbuka beradaptasi sesuai perubahan yang terjadi (tidak
bersifat kaku).
Penelitian kualitatif berdasarkan pendekatannya dibagi menjadi beberapa
jenis antara lain historis, fenomenologi, grounded theory, etrnografi,
studi kasus.
Penelitian historis.
Penelitian historis adalah meneliti peristiwa-peristiwa yang telah lalu,
peristiwa yang telah lalu direka ulang dengan menggunakan sumber data primer
berupa kesaksian dari pelaku sejarah yang masih ada, peninggalan bersejarah dan
catatan dokumen-dokumen. Studi dokumen atau teks merupakan kajian yang menitik
beratkan pada analisis atau interpretasi bahan
tertulis berdasarkan konteksnya.
Bahan bisa berupa catatan yang terpublikasikan, buku teks, surat kabar,
majalah, surat-surat, film, catatan harian, naskah, artikel, dan sejenisnya.
Untuk memperoleh kredibilitas yang tinggi peneliti dokumen harus yakin bahwa
naskah-naskah itu otentik. Penelitian jenis ini bisa juga untuk menggali
pikiran seseorang yang tertuang di dalam buku atau naskah-naskah yang
terpublikasikan. Para pendidik menggunakan metode penelitian ini untuk mengkaji
tingkat keterbacaan sebuah teks, atau untuk menentukan tingkat pencapaian
pemahaman terhadap topik tertentu dari sebuah teks. Penlitian ini dapat pula
kita lakukan di bidang pendidikan, misalnya mengkaji kurikulum sekolah, RPP,
dan berkas-berkas yang ada di sekolah tersebut. Keadaan siswa setiap semester
pun dapat dilihat melalui studi dokumen ini.
Penelitian Fenomenologi
Pendekatan fenomenologi merupakan tradisi penelitian kualitatif yang
berakar pada filosofi dan psikologi, dan berfokus pada pengalaman hidup manusia
(sosiologi). Pendekatan fenomenologi hampir serupa dengan pendekatan
hermeneutics yang menggunakan pengalaman hidup sebagai alat untuk memahami
secara lebih baik tentang sosial budaya, politik atau konteks sejarah dimana
pengalaman itu terjadi. Penelitian ini akan berdiskusi tentang suatu objek
kajian dangan memahami inti pengalaman dari suatu fenomena. Peneliti akan
mengkaji secara mendalam isu sentral dari struktur utama suatu objek kajian dan
selalu bertanya "apa pengalaman utama yang akan dijelaskan informan tentang
subjek kajian penelitian". Peneliti memulai kajiannya dengan ide
filosofikal yang menggambarkan tema utama. Translasi dilakukan dengan memasuki
wawasan persepsi informan, melihat bagaimana mereka melalui suatu pengalaman,
kehidupan dan memperlihatkan fenomena serta mencari makna dari pengalaman
informan.
Penelitian Grounded Theory
Grounded Theory Approach adalah satu jenis metode penelitian kualitatif
yang berorientasi pada penemuan teori dari kancah. Dilihat dari prosedur,
prinsip, dan teknik yang digunakan, metode ini benar-benar bersifat kualitatif
murni, tetapi jika dilihat dari kerangka berpikir yang digunakan ternyata
secara implisit pendekatan ini meminjam metode kuantitatif. Paling tidak ada 3
(tiga) dasar kerangka berpikir kuantitif yang dipinjam Grounded Theory;
1.
Penggunaan hukum kausalitas sebagai dasar
penyusunan teori. Seperti diketahui, bahwa dalam epistemologi ilmiah, prinsip
kausalitas adalah salah asumsi dasar bagi pengembangan ilmu pengetahuan, karena
sangat diyakini bahwa segala hal yang terjadi di alam ini tidak lepas dari
hukum sebab-akibat.
2.
Pengukuran fenomena. penelitian kualitatif pada
umumnya tidak melakukan pengukuran terhadap data yang ditemukannya, melainkan
lebih menekankan pada pengelompokan konfigurasi dari variasinya. Lain hal
dengan Grounded Theory, di sini dilakukan pengukuran-pengukuran, sebagaimana
yang lazim dilakukan pada metode kuantitatif.
3.
Penggunaan variabel; Secara eksplisit memang tidak
pernah disebut-sebut istilah variabel dalam Grounded Theory. Tetapi dengan
penggunaan paradigma teoritik yang membagi fenomena ke dalam kondisi kausal,
konteks, kondisi pengaruh, tindakan/interaksi, dan konsekwensi, serta mencari
hubungan-hubungan antara unsur-unsur itu merupakan pertanda bahwa di dalam
metode ini digunakan konsep-konsep yang identik dengan variabel.
Penelitian Etnografi
Etnografi adalah uraian dan penafsiran suatu budaya atau sistem kelompok
social. Etnografi juga merupakan studi yang sangat mendalam tentang perilaku
yang terjadi secara alami di sebuah budaya atau sebuah kelompok sosial tertentu
untuk memahami sebuah budaya tertentu dari sisi pandang pelakunya. Para ahli
menyebutnya sebagai penelitian lapangan, karena memang dilaksanakan di lapangan dalam latar alami.
Peneliti mengamati perilaku seseorang atau kelompok sebagaimana apa adanya. Peneliti
meneliti cirri khas dan kebiasaan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat.
Data diperoleh dari observasi sangat mendalam sehingga memerlukan waktu
berlama-lama di lapangan, wawancara dengan anggota kelompok budaya secara
mendalam, mempelajari dokumen atau artifak secara jeli. Tidak seperti jenis
penelitian kualitatif yang lain dimana lazimnya data dianalisis setelah selesai
pengumpulan data di lapangan, data penelitian etnografi dianalisis di lapangan
sesuai konteks atau situasi yang terjadi pada saat data dikumpulkan. Penelitian
etnografi bersifat antropologis karena akar-akar metodologinya dari
antropologi. Para ahli pendidikan bisa menggunakan etnografi untuk meneliti
tentang pendidikan di sekolah-sekolah pinggiran atau sekolah-sekolah di tengah-tengah
kota.
Artinya etnografi ini lebih terkhusus kepada apa yang menjadi pedoman bagi
masyarakat dan dinamika-dinamika social yang ada di masyarakat. Seperti yang
dikatakan bahwa etnografi cocok digunakan di bidang pendidikan, karena
sekolah-sekolah mempunyai satu ciri khas tersendiri artinya sekolah memiliki
kebudayaan tersendiri yang tidak melupakan kebudayaan yang ada didaerah
setempatnya.
Penelitian studi kasus
Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah
dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan
menyertakan berbagai sumber informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan
tempat, dan kasus yang dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau
individu.
Studi kasus menghasilkan data untuk selanjutnya dianalisis untuk
menghasilkan teori. Sebagaimana prosedur perolehan data penelitian kualitatif,
data studi kasus diperoleh dari wawancara, observasi, dan arsif. Studi kasus
bisa dipakai untuk meneliti sekolah di tengah-tengah kota di mana para siswanya
mencapai prestasi akademik luar biasa.
Studi kasus dapat juga digunakan untuk meneliti bagaimana aspek psikologis
siswa yang bermasalah. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan salah satu
contoh studi kasus yang saat ini banyak di gunakan oleh guru untuk meneliti
siswa-siswanya. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat dan kasusu yang
dipelajari berupa program, peristiwa atau individu.