Analisis adalah proses penyusunan/pengorganisasian data secara sistematis
untuk disimpulkan agar dapat dipahami diri sendiri maupun orang lain. Analisis
data dalam penelitian kualitatif bersifat induktif karena dalam proses analisis
tersebut data-data yang telah terkumpul dikembangkan menjadi pola hubungan
tertentu sehingga menjadi sebuah hipotesis. Dengan demikian dapat diketahui
bahwa fokus utama penelitian kualitatif adalah mencari hipotesis, sedangkan
fokus dari penelitian kuantitatif adalah menguji hipotesis.
Perbedaan yang paling menonjol antara analisis data kualitatif dan analisis
data kuantitatif terdapat pada waktu pelaksanaan analisis. Kalau analisis data
pada penelitian kuantitatif dilakukan saat pengumpulan data sudah selesai, maka
analisis data kualitatif dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data.
Ada dua model yang ditawarkan terkait metode analisis data kualitatif.
Model yang pertama adalah model analisis data versi Miles and Huberman,
sedangkan model yang kedua adalah analisis data versi Spradley.
1.
Analisis Data Model Miles and Huberman
Aktifitas analisis data menurut miles and huberman
terbagi menjadi tiga tahap antara lain tahap reduksi data, tahap display data
serta tahap verifikasi.
a.
Reduksi Data
Reduksi
data berarti memilih data yang diperlukan dan membuang data yang tidak
diperlukan. Aktifitas reduksi data meliputi merangkum data, memilih data yang
dianggap penting, kemudian menjadikan data tersebut sebagai fokus, setelah itu
dicari tema dan polanya.
Tujuan dari
reduksi data adalah agar peneliti mendapat gambaran yang lebih jelas terkait
obyek yang diteliti dan memudahkan langkah pencarian data berikutnya. Reduksi
data berfungsi membantu peneliti untuk menentukan fokus penelitan setelah mendapatkan
gambaran jelas terkait situasi sosial dilapangan.
Reduksi
data melibatkan proses berpikir sensitif sehingga diperlukan kecerdasan,
keluasan serta kedalaman wawasan yang tinggi. Oleh karena itu, bagi peneliti
pemula disarankan untuk berdiskusi dengan teman atau orang lain yang dianggap
ahli ketika melakukan reduksi data. Dengan demikan wawasan peneliti akan
berkembang serta data-data yang dihasilkan dari proses reduksi data memiliki
nilai temuan yang berbobot.
b.
Display Data
Display
data dalam penelitian kualitatif berfungsi memudahkan peneliti dalam memahami
apa yang terjadi kemudian merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan dari
pemahaman yang didapatkan tersebut.
Penyajian
(display) data dilakukan dengan membuat bagan, uraian singkat, hubungan antar
kategori, flowchart atau sejenisnya. Penyajian data dalam penelitian kualitatif
biasanya berbentuk teks yang bersifat naratif.
c.
Verifikasi Data
Verifikasi/menyimpulkan
data merupakan langkah ketiga dalam penelitan kualitatif, setelah proses penyajian
data. Kesimpulan awal yang didapatkan masih bersifat sementara dan akan
berubah, apabila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada aktifitas
pengumpulan data selanjutnya. Kesimpulan yang didapatkan bisa dianggap kredibel
apabila didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten.
2.
Analisis Data Model Spradley
Spradley membagi tahapan analisis data kualitataif
menjadi beberapa langkah antara lain meliputi analisis domain nomain, analisis
taksonomi, analisis komponensial, analisis tema budaya.
a.
Analisis Domain
Analisis domain
adalah memperoleh gambaran umum dan menyeluruh dari situasi sosial yang diteliti.
Peneliti dapat menemukan berbagai domain tertentu sebagai pijakan penelitian
selanjutnya melalui pertanyaan umum maupun pertanyaan rinci.
Tujuan utama
dari tahap analisis domain adalah memilih/menentukan domain yang akan dijadikan
sebagai fokus penelitian. Pemilihan domain perlu dilakukan karena dalam sebuah
situasi sosial bisa terdapat ratusan bahkan ribuan domain. Domain adalah
kategori budaya yang terdiri atas tiga elemen yaitu cover term, included term
dan semantic relationship. Cover term adalah nama suatu domain budaya,
sedangkan included term adalah rincian dari cover term tersebut. Adapun semantic
relationship adalah hubungan semantik antar kategori budaya. Langkah terpenting
dalam analisis domain adalah mencari hubungan semantik sehingga menemukan
berbagai domain budaya.
Menurut Spradley
analisis hubungan semantik terdiri atas sembilan tipe. Tipe hubungan ini
bersifat universal, sehingga dapat diterapkan dalam berbagai jenis situasi
sosial. Sembilan tipe yang dimaksud oleh Spradley antara lain meliputi jenis,
ruang, sebab-akibat, lokasi, rasional/alasan, fungsi, cara, urutan dan atribut.
Sugiono menyarankan
agar menggunakan lembar kerja analisis domain dengan tujuan untuk memudahkan
aktifitas analisis domain. Adapun contoh analisis domain adalah sebagai
berikut.
No.
|
Rincian Domain
|
Hubungan semantik
|
Cover term/domain
|
1
|
Pendidikan
|
Jenis dari
|
Tugas perguruan
tinggi
|
Penelitian
|
|||
Pengabdian masyarakat
|
|||
2
|
Ruang kantor
|
Ruang
|
Adalah jenis-jenis
ruang yang terdapat pada institusi pendidikan teknik.
|
Ruang kelas
|
|||
Ruang bengkel
|
|||
Ruang Laboratorium
|
|||
3
|
Mahasiswa mengeluh
|
Akibat dari
|
Kepemimpinan otoriter
|
Para dosen protes
|
|||
Mahasiswa demonstrasi
|
|||
4
|
Dosen memiliki sertifikat kompetensi
|
Alasan untuk
|
Universitas melaksanakan KBK
|
Alat-alat pembelajaran lengkap
|
|||
Sistem evaluasi
belajar diperbaiki
|
|||
5
|
Di kelas
|
Lokasi
|
Belajar mahasiswa
teknik
|
Di industri
|
|||
Di laboratorium
|
|||
Di bengkel
|
|||
6
|
Mengikuti kursus
|
Cara
|
Meningkatkan prestasi/ skill
|
Belajar tekun
|
|||
Rajin mengikuti
perkuliahan
|
|||
7
|
Komputer
|
Berfungsi untuk
|
mengerjakan
tugas-tugas kuliah
|
Printer
|
|||
Flash disk
|
|||
8
|
Membayar SPP
|
Urutan dalam
|
Administrasi perkuliahan
|
Perwalian
|
|||
Melaksanakan Kuliah
|
|||
Ujian Akhir
|
|||
9
|
Sarjana Pendidikan
|
Atribut/karakteristik
|
Lulusan perguruan tinggi jenjang strata 1
|
Sarjana Teknik
|
|||
Sarjana Sosial
|
|||
Sarjana Hukum
|
b.
Analisis Taksonomi
Analisis taksonomi
adalah penjabaran domain-domain yang dipilih menjadi lebih rinci sehingga dapat
diketahui struktur internalnya. Berdasarkan deskripsi tersebut, analisis
taksonomi bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan tentang struktur internal dari
domain-domain yang telah dipilih dan dijadikan fokus penelitian. domain yang
terpilih dijadikan cover term oleh peneliti, kemudian diurai lebih rinci dan
mendalam.
Data yang
yang dianalisis dalam analisis taksonomi diperoleh melalui observasi terfokus,
wawancara mendalam dan dokumentasi. Proses pengumpulan data berpijak pada
domain yang telah dipilih dan dijadikan fokus penelitian. Tujuan dari proses
pengumpulan data ini adalah memperoleh informasi yang mendalam terkait domain
yang dipilih.
Hasil dari
analisis taksonomi dapat disajikan dalam bentuk diagram kotak, diagram garis
dan simpul serta outline. Berikut ini adlah contoh penyajian analisis taksonomi
dalam bentuk diagram kotak.
COVER TERM
|
|||||||||
A
|
B
|
C
|
D
|
||||||
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|||
a
|
b
|
||||||||
c.
Analisis komponensial
Analisis komponensisal
adalah proses mencari ciri atau karakteristik yang spesifik dari setiap
struktur internal dengan cara mengontraskan antar elemen. Data yang akan
dianalisis diperoleh melalui observasi dan wawancara terseleksi dengan
pertanyaan yang bersifat mengontraskan.
Pada analisis
komponensial, data yang dicari untuk diorganisasikan dalam domain bukanlah data
yang memiliki persamaan rumpun. Data yang dicari haruslah menonjolkan ciri
fisik masing-masing elemen untuk membedakan elemen yang satu dengan elemen yang
lain. Agar lebih mudah dalam memahami cara kerja analisis ini, maka penulis
akan memberi contoh berupa “analisis data kualitatif tentang jenjang pendidikan”.
Analisis domain menghasilkan jenjang pendidikan dasar, menengah, dan pendidikan
tinggi. Kemudian yang dihasilkan tersebut dijabarkan misalnya jenjang
pendidikan dasar dijabarkan meliputi SD/MI dan SMP/MTs, jenjang pendidikan
menengah meliputi SMA/MA dan SMK/MAK, jenjang pendidikan tinggi meliputi
Akademi, Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut, Universitas.
Pada analisis
taksonomi, masing-masing jenis lembaga pendidikan (SD, SMP, SMA) dicari unsur
yang spesifik sehingga menampakkan perbedaan antar lembaga pendidikan tersebut.
Sebagai contoh misalnya kurikulum, tujuan pendidikan, usia peserta didik dan
sarana prasana. Tentunya kurikulum SD dan SMA sangatlah berbeda, begitu juga
fasilitas maupun tujuan yang terdapat pada masing-masing lembaga pendidikan
tersebut.
d.
Analisis Tema Budaya.
Analisis tema
budaya adalah upaya mencari benang merah yang mengintegrasikan lintas domain
yang ada. Dengan ditemukannya benang merah antar domain, maka akan tersusun
suatu konstruksi bangunan yang sebelumnya gelap/remang-remang menjadi terang
dan jelas.
REFERENSI:
Emzir. 2017. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Depok:
PT Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, R&D. Bandung: Alfabeta.